Lani melirik Roni, yang masih melihat ke telepon, dan dia tidak puas, tetapi Ani menyukainya, dan dia tidak bisa membujuknya untuk kembali.
Ani sendiri tidak memiliki banyak kemampuan, dan terkadang dia munafik, tetapi dia rakus untuk keluarga yang begitu kaya dan tidak bisa melepaskan diri darinya.
Dia sudah membujuk, dan dia tidak punya pilihan selain melakukannya jika dia tidak mendengarkan.
"Roni!" Dia memanggil dengan lemah.
Roni perlahan meninggalkan telepon dan memandang Lani : "Bibi , ada apa?"
Ani juga memandang Roni dengan gugup. Dia juga sangat kesal saat melihat Roni seperti ini.
Tapi sekarang dia tidak punya pilihan lain selain menikahkan Ani dengannya.
Lani mengerutkan bibirnya sedikit dan berkata, "Semuanya bersama malam ini, mari kita bicarakan pernikahanmu dengan Ani!"
Roni tiba-tiba sedikit terkejut: "Bibi…"
"Dengarkan Ibu, kamu sudah bertunangan." Damian mengingatkannya dengan dalam di sela-sela.