Pipi Nisa memerah, dan dia mengerutkan hidung padanya. "Ecek-ecek."
David menatap wajah kecil yang marah di layar seperti bunga teratai, dan suaranya tidak bisa tidak menjadi teredam. "Baru selesai mandi?"
Nisa tidak menyadari keanehan dalam suara David. "Ya, saya merasa sangat lelah dan tidak berenergi sepanjang hari."
David bertanya dengan suara lebih rendah. "Karena kamu tidak tidur nyenyak semalam?"
Telinga Nisa menjadi panas, dan segera seluruh tubuhnya menjadi panas.
Dia batuk kering. "Paman, bisakah kamu berbicara dengan baik?"
"Heh ..." David mendengus. "Ya. Kemudian Anda meletakkan telepon Anda di atas meja dan Anda berdiri lebih jauh."
Memikirkan dari jarak ini saja membuat pipi Nisa semakin panas. "Paman, apa yang ingin kamu lakukan?"
"Aku merindukanmu, aku ingin melihatmu dengan baik," kata David masih dengan serius.
Beberapa wanita berisiko hamil ketika mereka berbicara dengan pria seperti David.