Nyonya Haryono berpikir bahwa Devi tampaknya adalah orang yang pintar, dan dia tidak boleh gagal untuk melihat bahwa berbicara dengannya sendirian adalah hal yang baik. Dalam keadaan seperti itu, dia masih berani mendorong pendukungnya yaitu Kevin pergi, haruskah dia mengagumi keberanian gadis ini? "Ayo pergi!" Melirik ke samping, Nyonya tua Haryono berjalan ke depan dan pergi ke luar rumah. Mata Kevin menunjuk ke Kenneth, ingin membiarkannya mengikuti. Namun, sebelum Kenneth mulai menggerakkan kakinya, dia dihalangi oleh suara Nyonya tua, "Ken tetap juga disini!" Kenneth mengangkat bahu dan berdiri di samping tanpa daya.
"Nenek!" Kevin masih sedikit khawatir, dan menghentikan wanita tua Haryono, ingin mengatakan sesuatu. Namun, sebelum dia bisa berbicara, wanita tua itu memblokirnya terlebih dahulu, "Apa? Takut nenek itu akan memakan orang?" Wanita tua itu tidak banyak bicara, dan membawa Devi ke ruang duduk.