Setelah Maya mandi, dia baru saja memakai masker dan hendak membuka ponselnya untuk bersantai, ketika tiba-tiba pintu kamar di ketuk.
Tok! Tok! TOk!
Maya segera melihat ke pintu, "Siapa?"
"Nona Maya, ini saya."
Orang yang berdiri di luar pintu adalah pak bambang.
MAya bertanya dengan curiga, "pak Bambang, ada perlu apa Anda mencari saya selarut ini?"
"Nona Maya, Tuan lapar, dapatkah saya merepotkan Anda untuk turun ke bawah dan membuat makan malam?"
Lapar?
Menilai dari gejala anoreksia Abi Putra, dia pasti lapar sepanjang waktu, bukan?
Maya merasa bahwa pria ini mungkin menyimpan dendam karena dia melihat apa yang dia lakukan dengan hendra Saputra, dan dengan sengaja mencarinya di tengah malam.
Sekarang sudah hampir jam sepuluh, dan dia memanggilnya sampai larut sangat menjengkelkan!
Dia menggumamkan beberapa patah kata dalam hatinya, dan bangkit dari tempat tidur, "Saya tahu, saya akan segera datang."