Abi Putra tidak berbicara lagi, membelai punggungnya dengan tangan besar, menepuk punggungnya satu demi satu. Maya bersandar di lengannya seperti ini, dan telinga di dadanya bisa mendengar detak jantungnya yang kuat. Setelah sekian lama, merasa bahwa suasana hati orang di pelukannya telah tenang, pria itu berkata dengan lembut, "Sudah berakhir, semuanya sudah berakhir, Maya, kamu masih akan memilikiku di masa depan, bersama Romeo dan juga Chandra." Maya menghirup nafas dalam, lalu mengangkat pipinya dan menatapnya, "Aku bertemu denganmu, dan aku benar-benar lebih beruntung dari ibuku. Abi Putra, terima kasih."
Terima kasih karena telah memegang tangannya dengan erat ketika dia tidak berdaya dan sedih. Dia telah kelembutan seluruh dunia.
Abi Putra mengangkat tangan besarnya dan dengan lembut membelai bagian atas rambutnya, "Bodoh, kita adalah keluarga, mengapa kamu mengucapkan terima kasih?"