Mika merasakan firasat buruk, dia melepaskan sabuk pengamannya dan hendak keluar dari mobil. Tiba-tiba, beberapa pria dengan tongkat baseball berjalan menuju mobilnya. Sekilas Mika yang mengenali salah satunya, itu adalah Bayu. Bayu mengunyah permen karet di mulutnya, membawa tongkat baseball di pundaknya, dan memarkir kepalanya di depan jendela mobil. Dia mengangkat tangannya dan mengetuk jendela mobil, dan menunjuk ke Mika, memberi isyarat padanya untuk segera keluar dari mobil.
Mika teringat adegan dihina oleh Bayu sehari sebelumnya, dan wajahnya pucat seperti kertas. Dia sangat bingung, bagaimana dia berani turun dari mobil dengan mudah? Mika memandangi para gangster yang menjebak di sekitar mobil, menggigit giginya, dan dengan gemetar mengulurkan tangannya untuk mengunci mobil.