Sebelum dia melangkah keluar, ujung bajunya dipegang erat oleh sebuah tangan kecil. Romeo mengangkat wajah putihnya yang cantik dan menatapnya dengan penuh semangat: 'Ibu, orang-orang menyinggung Ayah Chandra untukmu. Kamu tidak bisa begitu tidak benar dan biarkan aku menyalin kamus sendirian!'
Maya meliriknya dengan penuh simpati: 'Kamu tidak bisa bermain dengan ayahmu, kamu dapat menyalin lebih banyak kamus dan membaca lebih banyak, dan kamu tidak perlu menderita dalam masyarakat! Ayolah!'
Maya menatapnya dengan tatapan semangat, lalu mematahkan tangan kecilnya, dan diam-diam keluar dari bangsal. Saat pintu ditutup, mentalitas Romeo benar-benar runtuh.
"Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh!"
Namun, sesuatu tiba-tiba terlintas di benaknya, dan tangan kecil yang memegang halaman itu menjadi kaku, dan dia tetap tidak bisa merobeknya.