Arman tersenyum dingin. Dia tahu bahwa alasan Dalila menolak untuk mengakuinya adalah karena dia takut direkam olehnya. Dalam nada suaranya, dia masih bisa mendengarnya begitu percaya diri saat ini.
Arman tidak terus mempertanyakan topik ini. Bahkan, dia bahkan tidak berpikir untuk merekam. Oleh karena itu, Dalila mengakui bahwa masalah ini tidak ada hubungannya dengan dia. Dia hanya ingin Dalila mendengarnya menanyakan hal ini agar tak membuatnya curiga.
"Kamu pasti orang yang memposting video di pintu masuk taman kanak-kanak." Arman secara otomatis melewatkan pertanyaan sebelumnya dan mengajukan pertanyaan lain, lalu mencibir dan berkata, "Tentunya sangat mudah bagimu untuk menemukan media yang berwenang untuk memposting ini dalam waktu singkat."
Seringai Arman begitu jelas sehingga orang-orang dapat merasakan kemarahan yang tertahan di hatinya saat ini tanpa harus bertemu. Dalila terdiam beberapa saat lagi, dan mengatakan sesuatu dengan santai dan tanpa komitmen.