"Hah?" Arman sedang melihat ke sisi lain jalan, dan ketika dia mendengar kata-kata Bagas, dia berbalik untuk melihat Bagas.
Tatapannya tadi terarah pada beberapa orang di tempat remang-remang di kejauhan. Sepertinya ada lima atau enam orang di sana, tapi itu terlalu jauh, ditambah lokasi di mana pihak lain berada sangat redup, jadi mustahil untuk melihat orang-orang itu dengan jelas. Apa yang mereka lakukan? Dia tidak tahu karena dia tak bisa melihatnya dengan jelas.
"Bukankah itu Kedai Bunga Rangkai?" Bagas bertanya lagi. Pada saat ini, mobil sudah mencapai posisi kedai Bunga Rangkai. Arman mengalihkan pandangannya dan melihat tulisan Bunga Rangkai di papan nama kedai.
"Kurasa itu memang seharusnya ada di sini," Arman mengangguk ringan, "Bagas, cari tempat untuk parkir dan hentikan mobilnya."
