"Saat ini, aku dan dia, mengatakan suka atau tidak suka itu tak lagi ada artinya. Dalam hidup ini, aku tidak pernah berpikir bahwa kami akan bisa bersama. Selama semuanya berjalan baik untuknya, aku takkan keberatan dengan itu,"
"Mendengar kamu mengatakan itu, bukankah itu seolah sudah pasrah?" Vira terkekeh ringan, dengan nada menggoda.
"Aku juga berpikir begitu, tapi sayangnya, aku tidak punya perasaan seperti itu." Alea juga tersenyum, tetapi ada sedikit rasa pahit di senyumnya.
"Alea, ini sebenarnya sangat aneh," Vira tiba-tiba mengerutkan kening, dan berkata dengan ragu "Kalian saling mencintai satu sama lain, tapi kenapa kalian saling menyiksa seperti ini?"
"Saling mencintai?" Alea bertanya dengan lembut.
Alea berkata lagi dengan suara rendah "Jika itu benar-benar cinta yang dalam, bagaimana dia bisa mengabaikan perasaanku dan menikahi Dalila? Bagaimanapun, Arman tidak benar-benar mencintaiku. Dia hanya mencintai karirnya dan dia lebih mencintai dirinya sendiri."