"Kenapa kamu menangis? Ibu ada di sini, ibu ada di sini!"
Ketika Arman mengulurkan tangannya untuk mengambil Kirana, dia sudah berdiri dari posisinya dalam sekejap. Ketika dia melihat Kirana berlari dan memeluk kaki Alea, langkahnya menjadi lebih cepat. Namun, ketika Arman berjalan ke sisi Alea dan Kirana, dia melihat mereka saling berpelukan, dan hatinya sedikit bergetar!
Kirana menangis dengan keras, dan semua air mata dan ingus di hidungnya diseka di pakaian Alea. Alea menggendong erat Kirana, matanya memerah, air matanya mengalir diam-diam, mulutnya masih diam-diam mencoba menenangkan Kirana.
Setelah hanya satu pandangan, Arman merasakan sakit di hatinya seolah-olah dia ditusuk jarum. Di hadapannya adalah putri kandungnya, dan wanita itu adalah wanita yang disukainya. Tapi apa yang baru saja dia lakukan?