Benny tahu bahwa Alea adalah miliknya, dan sekarang dia sengaja mengintimidasinya. Itu adalah provokasi langsung terhadapnya!
"Arman, berhenti sebentar!" Menghadapi Arman yang tidak melangkah mundur melainkan bergerak maju, Benny merasakan ketakutan yang nyata saat ini. Dia menatap mata pembunuh Arman, dan merasa tubuhnya gemetar tanpa bisa dikendalikan.
"Sialan! Arman, aku tidak punya maksud apa-apa. Kenapa kamu pikir kamu bisa ... ah!"
Sebelum kata-kata ancaman Benny selesai, Arman mencekik leher Benny dengan tangannya dan berkata dengan dingin, "Terlalu banyak omong kosong!"
"Ah! Lepaskan! Lepaskan aku! Ah..." seru Benny. Arman dengan tenang melepaskan Benny lalu mulai memukulinya. Dia memukul wajahnya dan menendang kakinya.
