"Kak Dian, sebenarnya aku tidak cocok untuk acara seperti ini. Kalau kamu membawaku ke sana, bukankah itu akan mempengaruhi citramu?"
Ketika dia hendak menutup telepon, Alea tiba-tiba mengatakan sesuatu dengan lembut, dengan kekhawatiran tak dapat dijelaskan tersembunyi dalam suaranya.
Dian tahu apa yang dikhawatirkan Alea. Dia dulunya adalah Nona yang Dikenal Semua Orang. Ayahnya dulu mendominasi bisnis tapi kemudian dia mendapat masalah dan ditinggalkan oleh Arman. Alea khawatir reputasinya akan menyakitinya.
Tapi Dian tidak takut! Dia tidak takut dibebani oleh Alea. Apalagi, Alea terbuka dan jujur, dan hubungannya dengan Arman telah lama menjadi masa lalu. Apa yang bisa disalahkan?
"Kamu tidak perlu khawatir tentang itu, Alea. Bagiku, kamu adalah orang yang paling cocok." kata-kata Dian itu diucapkan dari hati, jadi itu sangat alami, tetapi bagi Alea, itu terdengar seperti kata-kata cinta.
"Ahem, kak Dian, sampai jumpa besok, aku akan menutup telepon dulu."
