Dulu, dia sering pergi untuk menemui Arman di perusahaannya. Kala itu, banyak karyawan perusahaan Arman mengenalnya, sehingga ketika mereka melihatnya mereka langsung tahu bahwa dia datang untuk menemui Arman. Namun, Arman terlalu sibuk pada waktu itu, dan bekerja lembur adalah rutinitas yang biasa. Padahal, Alea sengaja membolos kelas dan pergi ke perusahaan Arman tapi dia jarang bisa bertemu langsung dengannya. Dia tidak ingin menemuinya di kantornya karena khawatir akan mengganggu pekerjaannya jadi dia menunggu dengan polos di lobi perusahaan.
Yang terburuk adalah Alea meninggalkan sekolah di sore hari, mengambil cuti belajar mandiri di malam hari, dan melintasi nyaris separuh kota untuk menunggu Arman. Namun, meski dia menunggu sampai tengah malam, Arman masih belum pulang. Hal yang paling menakutkan adalah dia lupa membawa telepon hari itu.