Ayahnya bukan tidak menyukai kemampuan Arman melainkan tidak menyukai sifat Arman yang arogan dan tidak mau menundukkan kepalanya dengan mudah. Karakter mereka berbenturan dan mereka berakhir dalam situasi dimana keduanya sama-sama menderita.
Alea percaya bahwa Arman memang bersalah atas kematian ayahnya, tapi apa yang bisa dia lakukan bahkan kalau Arman bersalah? Ayahnya tidak ada lagi di sana, dan tidak ada kemungkinan baginya dan Arman untuk bersatu dalam kehidupan ini.
Di dunia ini, tak semuanya akan mengarah pada hal yang baik. Kalau dia terus bertahan maka itu mungkin hanya akan membawa kerugian bagi kedua belah pihak ...
*****
Arman berencana untuk pulang kerja lebih awal hari ini. Dia tidak membaca dokumen penting seperti biasanya. Sebaliknya, dia menutup dokumen secara langsung dan mengambil jas yang dia letakkan di kursi dan mengenakannya. Tepat ketika Arman hendak pergi, pintu kantor tiba-tiba diketuk dari luar.
Arman berhenti, lalu berkata "Masuk."