"Arman, lepaskan aku!" Alea segera berteriak, tetapi dia adalah wanita yang lemah. Di depan pria jangkung seperti Arman, dia tidak memiliki kekuatan untuk melawan.
Dengan susah payah, Arman menyeret Alea keluar dari mobil, menutup pintu mobil dengan satu tangan, dan kemudian tanpa sepatah kata pun, langsung menyeret Alea dengan kasar ke pintu hotel. "Lepaskan aku, Arman. Kalau kamu melakukan ini, aku akan berteriak untuk memanggil seseorang!" kata Alea lagi.
Alea sudah minum terlalu banyak alkohol hari ini, dan kepalanya masih pusing. Mustahil baginya untuk melawan Arman. Dia masih tetap terseret meski dia sudah berusaha untuk berpijak dengan kokoh. Tidak ada cara untuk menghentikan Arman, dia hanya bisa mengancamnya!
"Oke, panggil saja seseorang!" Arman menyeret Alea ke pintu. Saat dia berjalan menuju meja depan hotel, dia sedikit membungkuk, menundukkan kepalanya ke telinga Alea, dan berkata kepadanya dengan suara rendah.
