Chapter 85 - Godaan

"Aku tidak akan mundur." Dian tiba-tiba mengendurkan lengannya yang dipegang oleh Harry dan tertatih-tatih berjalan ke dalam taksi.

"Hah?" Harry menyaksikan dengan terkejut saat Dian perlahan-lahan masuk ke dalam, berhenti sebentar, dan kemudian melangkah masuk. Keduanya masuk ke dalam mobil untuk pergi bersama menuju rumah sakit. Tidak ada yang memperhatikan bahwa seorang wanita muncul di pintu Riverside Bar. Mata wanita itu tidak terarah ke taksi Harry dan Dian, melainkan ke arah perginya Arman dan Alea.

"Pergi ke rumah sakit," kata Harry singkat kepada pengemudi setelah masuk ke dalam mobil, lalu menoleh ke arah Dian. "Kamu tahu itu percuma, tapi aku mengagumi keberanianmu."

Meskipun kegigihan Dian sedikit tidak terduga, Harry masih tak menyukainya karena dia telah menyaksikan Arman menghabiskan waktunya dengan Kirana sendirian di tahun-tahun belakangan ini. Harry jelas bisa memahami perasaan Arman pada Alea.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS