Bar itu sedang ramai saat ini, dan panggungnya tidak jauh letaknya dari pintu, sekitar jarak antara dua meja besar.
Dian dan Alea secara acak menemukan tempat duduk, dan memesan minuman sesudahnya.
"Alea, jangan terlalu keras pada dirimu. Mari bersantai," Gerak Dian sangat cepat, dan dia membenturkan gelasnya ke gelas Alea. Alea tidak menggerakkan tangannya, dan menatap gelas itu dalam diam. Dian terbatuk sedikit melihatnya.
"Ah, Alea, apa kamu tidak mendengarku? Bersulang untuk menghilangkan kesedihan terdengar buruk. Kamu adalah orang yang bijaksana. Minum untuk menghilangkan kesedihan tidak cocok untukmu."
Alea menuangkan segelas untuk dirinya sendiri tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Pada saat berikutnya, Dian melihat Alea meminum segelas anggur itu
"Alea, apa kamu juga ..." Dian hanya sempat berkata separuh jalan, dan tiba-tiba berhenti, karena dia melihat Alea menuangkan bir ke dalam gelas dengan tenang, dan kemudian meminumnya dalam satu tegukan.
