Kiram mendorong Jesse Soeprapto ke balik tirai. Bibir Jesse Soeprapto menjadi pucat, dan dia sangat ketakutan hingga akan menangis.
Kiram tidak tahan melihatnya seperti ini, jadi dia menghiburnya dan berkata, "Jangan takut, ayo pergi ke ruang samping."
Di sebelah ballroom, terdapat ruang samping kecil, yang digunakan oleh keluarga tuan rumah saat istirahat.
Ruangan itu terkunci.
Kiram mencabut jepit rambut Jesse Soeprapto, meluruskannya, dan memain-mainkan lubang kunci beberapa kali sebelum pintu ruang samping terbuka.
Keduanya memasuki ruang samping.
Jesse Soeprapto akhirnya bisa bernapas dengan lancar.
"Apakah kamu sakit?" Jesse Soeprapto sangat marah, suaranya yang tertahan meraung, "Tahukah kamu bahwa ada banyak orang di sekitar sini?
Kiram diam dan menatapnya dengan tenang.
Kamar sampingnya sangat kecil, hanya dengan sofa, meja kopi, dan ketel.