Briani kembali mengunjungi yudistira, perempuan paruh baya itu semakin optimis dengan perkembangan putranya. briani tidak berhenti menceritakan soal zain dan juga dya begitu menyadari bahwa ke dua orang itu lah yang menjadi stimulus bagi yudistira.
"sepertinya dewanata tidak lagi peduli dengan kehadiran ku." Handoko yang juga ikut mengunjungi yudistira bertanya, pasalnya nama lelaki itu masih ada di dalam daftar pengunjung yang di izinkan untuk menemui yudistira.
"Dewanata udah enggak peduli lagi pada semua hal." Briani menjawab sembari merapikan barang bawaannya, "lelaki itu sedang terpuruk karena kehilangan sahabat sekaligus purta di waktu yang bersamaan."
"putra?"
Briani mengangguk, "arjuna memutuskan untuk keluar dari nama wardana, anak itu enggak lagi berniat menjadi penerus dan mulai fokus menjalankan perusahaanya sendiri."
Handoko menganggukan kepala, kagum juga dengan keberanian arjuna.
"bagaimana proses perceraiannya?"