"Dya, apa yang kamu lakukan di sini?" Briani bertanya begitu berpapasanya dengan putri keluarga aksara di lorong kamar perawatan yudistira.
"Ah, saya tersesat tante." Dya beralasan dengan cepat, meski namanya tercatat di dalam daftar keluarga yang bisa mengunjungi yudistira. Briani tidak pernah mengetahu perihal kunjungan dya ke kamar perawatan putranya tersebut, dya sendiri yang memastikannya dengan membungkan mulut para petugas.
Dya harus mengakui, menjadi memantu seorang dewanata wardana benar-benar memberikannya banyak hak istimewa.
"Ini lorong kamar perawatan yudistira, mumpung udah di sini kamu ikut tante jenguk yudis aja."
Dya menggengeleng, "saya permisi tante, buru-buru soalnya."
"Kamu seenggaknya harus jenguk yudis walau Cuma sekali dya." Briani langsung berseru, "Walau bagaimanapun yudis itu ayahnya zain, sedikit banyaknya kamu harus memberikan dukungan untuk anak tante."