Dewanata sering menebak-nebak, apa yang akan di lakukannya ketika suatu hari nanti rahasia yang ia coba simpan rapat akhirnya terbongkar. Dewanata hanya tidak menyangka, jika seribu satu alasan yang sudah ia siapkan untuk membela diri di hadapan Arjuna tidak akan bisa ia katakana. Lidah lelaki itu kelu, ketika bertatapan dengan putranya yang memandangnya dengan raut kecewa.
"Lagi-lagi papa melakukannya," Ucap Arjuna dengan lirih,
Dewanata merasa de javu, karena Arjuna juga pernah menampilkan ekpresi seperti ini dulu, ketika ia mengetahui soal briani.
"Kenapa papa enggak pernah bisa berhenti membuat juna kecewa?"
"Juna.."
"Tega-teganya papa maksa aku menikahi perempuan lain, di saat Medda sedang mengandung anak ku." Arjuna menatap ayahnya dengan tatapan kosong, "Tega-teganya papa membuat aku bertanggung jawab atas anak orang lain, di saat aku menelantarkan putri ku sendiri."
"Papa.."