"Jun, untung kamu udah pulang. Aku titip Zain sebentar ya, aku lagi ribet ini."
Arjuna seketika linglung ketika bayi montok yang sebentar lagi berusia tujuh bulan itu di dekatkan kepadanya.
"Baik-baik ya, Zain sama papa. mama mau masak dulu."
Dya berlalu begitu saja setelah mencium pipi putranya, perempuan itu pura-pura tidak mengetahui kekesalan Arjuna yang tiba-tiba di serahi tanggung jawab begitu saja.
"Pa..pa..pa.." Zain memeking riang di dalam gendongan Arjuna, bayi laki-laki itu sibuk mencari perhatian dengan menarik-narik dagu Arjuna.
Arjuna meletakan tas kerjanya dengan asal, "Zain, diem dulu ya. papa ganti baju dulu sebentar." Arjuna awalnya merasa canggung. Tapi Zain sering sekali mengoceh dan menggumamkan kata Pa jika bersamanya.
"Jun, jangan di tinggal." Dya berseru dari dapur, entah bagaimana caranya ia bisa mengetahui apa yang Arjuna lakukan meski membelanginya ruang tengah. "Zain lagi aktif-aktifnya, makanya aku titip ke kamu."