Medda menatap Arjuna yang masih asik bermain dengan Anna, putrinya itu juga tidak bisa berhenti tertawa karena ulah Arjuna. Di hari biasanya, Medda akan ikut menertawai Arjuna yang berusaha mengibur Anna dengan membuat wajah-wajah aneh, tapi kali ini ia tidak bisa ikut tertawa. Pikirannya jelas-jela bercabang.
"Kamu mikirin apa?"
Medda terkejut karena Arjuna tiba-tiba saja merangkulnya, perempuan itu memperhatikan sekitar sebelum mencubut pinggang Arjuna keras-keras.
"Aw! Astaga, aku salah apa?! kok di cubit."
Medda gemas bukan kepalang, "Maih berani nanya salah apa?! tuan sadar enggak tadi ngapain?"
"Ngerangkul kamu?"
Medda geram melihat tingkah Arjuna yang pura-pura polos.
"Ini di rumah Wardana, kita bisa ketahuan." Medda mendesis, sebelumnya ketika pertama kali mengetahu keberadaannya di rumah Wardana, Arjuna dan Medda sudah sepakan untuk berhati-hati agar hubungan mereka tidak di ketahui orang-orang.