Chereads / KESALAHAN NICK / Chapter 19 - Cerita 19

Chapter 19 - Cerita 19

*"sebelumnya mohon maaf ya, ceritaku ini agak lama di update 🙏🙏 kerjaan dikantor lagi banyak jadinya aku terlalu lelah untuk menulis.. maaf sekali lagi, semoga tetap setia dengan ceritaku ini 🙏😀 terima kasih."**

Minggu-minggu terakhir ini ternyata merupakan minggu sial buat nikolas, selain bertengkar dengan juwita lia, di kantor juga dia mengalami masalah yang lumayan berat, awalnya mereka mendapat banyak komplein dari client, server mereka medapat serangan dari beberapa hacker yang seperti bersatu untuk merusak server utama perusahaan nikolas. Dan setelah masalah hacker berhasil diatasi, lagi-lagi server utama mereka diserang, kali berikutnya bukan diserang hacker, tapi diserang petir dan membuat nikolas dan timnya harus bekerja extra untuk mengkonfigurasi ulang sistem yang ada, juga mereka harus mengganti beberapa peralatan yang rusak dan termasuk beberapa router juga diganti. Kerusakan itu selain memakan waktu, juga menghabiskan biaya yang banyak. Tapi karena tanggung jawab dan nama baik perusahaan nikolas harus bekerja ekstra keras. Dan hari itu nikolas baru bisa bernafas lega karena mereka telah selesai memperbaiki server itu, walaupun pikiriannya telah lega tapi fisiknya kelelahan dan dengan sangat mengantuk nikolas berjalan keluar hendak pulang kerumahnya.

"pak nick mau pulang ya?" tanya seorang satpam yang melihat kelelahan diwajah nikolas.

"iya.." kata nikolas cuek, kalau tidak sedang kelelahan nikolas pasti telah menatap satpam itu dengan pandangan tajam.

"apa saya panggilkan saja sopir untuk mengantar pak nick pulang?" kata satpam itu lagi dengan sopan, nikolas melirik malas ke satpam itu,

"ternyata niatnya baik juga, kupikir tadi dia kepo," kata nikolas dalam hatinya.

"pak nick kelihatannya sangat kelelahan, aku panggil sopir ya pak?" kata satpam itu sekarang jadi sedikit memaksa.

"hmm.. iya panggilkan sopir buat aku, ini kunci mobilnya" akhirnya nikolas setuju dengan satpam itu.

"baik pak nick, harap di tunggu sebentar ya pak" kata satpam itu dan mulai menelpon, tak lama kemudian datang sopir kantor mereka menjemput nikolas dengan mobilnya. Sopir itu bernama andri dia bukan orang yang baru dikenal nikolas dia sudah bekerja diperusahaan nikolas sekitar lima tahun dan sering juga mengantar nikolas pulang, maka tanpa ragu nikolas masuk kedalam mobilnya untuk di antar pulang. Didalam mobil nikolas duduk disamping sopir dan coba memejamkan matanya, walaupun dia tak bisa tidur terlelap tapi dia tetap memejamkan matanya.

Dijalan nikolas meminta diantar kerumahnya yang jalannya searah dengan bandara tapi agak keluar daerah, dia ingin istirahat setelah berhari-hari dia harus bekerja keras, walaupun dia tahu dia tak bisa istirahat dengan tenang karena memikirkan juwita lia, tapi pikirnya dia harus memulihkan dirinya untuk kembali mengejar juwita lia.

Ditengah jalan, andri sopir nikolas membangunkan nikolas.

"pak nick, dibelakang sopir konteiner itu kayaknya ugal -ugalan, apa kita berhenti saja?" tanya andri sopir itu sedikit kwatir, nikolas yang tidak tidur langsung bangun dan langsung melihat kebelakang, firasatnya berkata akan terjadi hal buruk dan BRRAAAAK!!! Dengan kecepatan tinggi konteiner itu menabrak mobil mereka dari belakang.

Mobil lain yang berada dibelakang mereka langsung menelpon ambulans dan jalan itu langsung macet. Pengendara dari mobil lain itu ada yang langsung turun untuk menolong tapi ada juga yang hanya lewat begitu saja, tak ingin terlibat mungkin, dan hampir sekitar 10 menit kemudian polisi dan ambulans tiba ditempat itu, beruntung sekali didekat tempat kejadian itu ada rumah sakit sehingga bantuan cepat datang.

Juwita lia yang kebetulan lewat dan melihat tabrakan itu jadi panik dan ketakutan.

"pak sopir tolong hentikan mobilnya" pinta juwita lia dia terlihat ketakutan dan panik.

"bie itu mobil ni.. niko.." juwita lia merasa seperti ada aliran dingin menyelimutinya dan tanpa dia sadar air matanya mulai jatuh.

"tenang dulu lia, kita belum tahu apa yang terjadi" deybie berusaha menenangkan juwita lia, yang terlihat syok itu.

"tapi dek kalau dilihat dari bentuk mobilnya kayaknya tabrakan itu parah" niat menjelaskan dari pak sopir keluar begitu saja dari mulutnya, dan dia tersadar setelah menerima tatapan tajam dari deybie.

"biee.." tubuh juwita lia jadi kaku, rasannya terlalu sakit mendengar penjelasan pak sopir itu.

"tenang dulu lia, ayo turun kita cari tahu apa yang terjadi" dan deybie telah menarik tangan juwita lia untuk turun. Mereka berjalan menuju tempat kejadian, tapi langsung dihalangi oleh polisi.

"mau kemana? dilarang untuk lebih mendekat" kata polisi itu.

"kami keluarga pemilik mobil sedan itu, apa yang terjadi? Bagaimana kaadaan pengendaranya?" tanya deybie langsung tanpa basa-basi.

"oh sudaranya.. pengendara itu sedang dirawat untuk dibawa kerumah sakit, walaupun parah tapi sepertinya dia masih hidup, ayo silahkan.." kata polisi itu mempersilahkan mereka lewat dan dia kembali mengatur jalan. Mendengar itu setelah melangkah beberapa saat tubuh juwita lia jadi lemas dan dia terduduk,

"bie..aku tak sanggup bie.. itu niko bie.. itu niko.." katanya mulai terisak, deybie jadi kaget dan semua orang yang ada disekitar merekamu jadi melihat kearah mereka.

"sudah lia, kau tenang dulu," bujuk deybie, diapun sebenarnya sama paniknya dengan juwita lia, tapi dia berusaha tenang.

"gimana aku bisa tenang bie.. itu niko bie.. niko.." kata juwita lia lagi dan kali ini suaranya agak meninggi sedikit tercekat dan orang -orang disekitar mereka mulai berbisik-bisik,  

"iya aku juga tahu.. ayo bangun kita harus keambulans" kata deybie, dan dia berusaha membantu juwita lia bangun, tapi saat juwita lia bangun itu semua orang langsung heboh, mereka jadi bisa melihat wajah juwita lia, "iya benar itu memang juwita lia" bisik-bisik itu semakin heboh, dan orang banyak sekarang datang untuk melihat juwita lia yang sedang menangis, dan tak jauh dari tempat juwita lia dan deybie, ambulans itu berjalan pergi membawa korban kecelakaan itu.

"bie niko bie.. mereka telah membawanya pergi.. aku takut bie, kakiku jadi gemetar, aku nggak sanggup melihat dia" kata juwita lia masih menangis pasrah dan deybie langsung memeluknya, mereka berdua hanya bisa menangis melihat ambulans itu pergi,

"aku nggak mau bie kalau dia meninggal, aku sayang dia bie, aku sayang niko bie" kata juwita lia didalam pelukan sahabatnya, deybie pun mulai ikut menangis.

"iya.." kata deybie sambil menepuk-nepuk pundak sahabatnya mereka berdua menangis bersama untuk sesaat. Di tengah tangisan mereka masih terdengar juwita lia menyebut kalau dia menyayangi dan mencintai nikolas berulang-ulang. Kesedihan mereka membuat beberapa orang sekitar mereka ikut sedih, tapi ada juga yang merasa kalau moment itu adalah moment yang langka dan kalau direkam itu pasti bisa membuat konten mereka jadi ngetop.

"sudah lia sayang.. sudah ya, sekarang lebih baik kita ikut mereka kerumah sakit, kau harus kuat.. " deybie yang telah sadar dari kesedihannya membujuk juwita lia, dengan lembut dia berusaha menghapus air mata juwita lia.

"WOOIII.. APAKAH BEGITU MENARIK BAGI KALIAN MEREKAM ORANG YANG SEDANG BERSEDIH?!" sebuah suara dari belakang kerumunan itu memprotes orang-orang yang sedang merekam saat juwita lia sedang bersedih itu jadi kaget.