Chereads / KESALAHAN NICK / Chapter 20 - cerita 20 (Tamat)

Chapter 20 - cerita 20 (Tamat)

"WOOIII.. APAKAH BEGITU MENARIK BAGI KALIAN MEREKAM ORANG YANG SEDANG BERSEDIH?!" sebuah suara dari belakang kerumunan itu memprotes orang-orang yang sedang merekam saat juwita lia sedang bersedih itu.

Di saat juwita lia mendengar orang berteriak seperti itu dia yang sedang menangis tiba-tiba jadi tersadar, dia melepaskan pelukan sahabatnya deybie dan mencari siapa yang berkata seperti itu, dia juga jadi tersadar kalau orang -orang itu sedang merekamnya saat sedang menangis menggunakan hp mereka, tapi dia tak peduli pada orang – orang itu, dia lebih peduli pada suara yang berteriak itu, dan saat dia menemukan orang yang berteriak itu, dia langsung berlari dan memeluknya tanpa ragu.

"aaach.. lia sayang.. jangan memelukku terlalu kencang, aku jadi susah bernafas" protes orang yang dipeluk juwita lia itu walau dia mengeluh susah bernafas tapi senyum kebahagian terlihat jelas diwajahnya. Deybie yang tadi kaget karena saat juwita lia melepaskan pelukannya agak sedikit mendorongnya, tapi setelah melihat siapa yang dipeluk oleh juwita lia, dengan tersenyum dia menonton pertunjukan dua orang itu bersama orang-orang yang ada disekitar mereka, orang-orang itu jadi seperti membuat lingkaran untuk memberi ruang bagi keduanya.  

"kau jahat niko, kau membuatku takut.. kupikir kau akan meninggalkan aku lagi" kata juwita lia sambil memukul dada nikolas setelah akhirnya dia puas memeluknya tadi.

"aku nggak akan kemana-mana lia, aku akan selalu disampingmu" kata nikolas dengan lembut, tapi dia melihat kilatan protes dimata juwita lia, dan dengan tersenyum dia kembali berkata.

"walaupun aku pergi tapi pasti kembali, karena di sini, didalam tubuh ini aku meninggalkan rumahku yang sangat aku cintai" kata nikolas dan dia kembali memeluk juwita lia, dia juga mencium dahinya. Kemudian dia tersadar,

"lia, masih banyak yang harus kita bahas, tapi sekarang aku harus ke rumah sakit aku harus memastikan kabar adri.. kau ikut bersamaku ayo.." kata nikolas dan dia manarik juwita lia.

"niko sebentar, aku kesini bersama deybie"  protes juwita lia dan dia jadi berhenti kemudian mencari keberadaan sahabatnya itu.

"ok kalau begitu kita ke rumah sakit pakai mobil kalian saja, dimana mobilnya?" tanya nikolas seakan tak ingin membuang waktu.

Dimobil nikolas menceritakan apa yang terjadi, kenapa sampai dia bisa diantar sopir, padahal biasanya dia selalu mengendarai mobilnya sendiri, dan juga bagaimana sampai terjadi tabrakan itu, untuk penyebabnya masih diperiksa oleh polisi, sedangkan kenapa sampai dia bisa selamat, hal itu ternyata dibeberapa detik sebelum tabrakan nikolas telah menyadari datangnya bahaya, dan nikolas yang sudah terbiasa dengan prinsipnya bahwa keselamatan adalah yang paling utama, makanya tanpa takut dia melompat keluar dari mobil, dan membuatnya hanya mengalami luka lecet di tangan dan kakinya, selain itu juga ada pengaruhnya dari nikolas yang lebih menyukai olah raga bela diri dari pada olahraga yang lain membuatnya tahu bagaimana caranya untuk menjatuhkan diri agar cedera tidak berat, itu sebabnya kenapa dia bisa selamat, sedangkan adri sopirnya itu dia mengalami luka yang parah.   

"kalau dari ceritamu ini sepertinya ada yang berniat menghancurkanmu.. mulai dari masalah dikantormu, juga kecelakaan itu" kata deybie menarik kesimpulannya sendiri.

"jangan dulu berpikir sejauh itu, kita tunggu hasil pemeriksaan dari kepolisian mereka yang lebih tahu, aku sudah menyuruh pengacara dan salah satu anak buahku untuk membantu mereka" kata nikolas dan dia tersenyum pada juwita lia, memegang tangannya dan tersenyum bahagia.

Hari itu setelah juwita lia dan deybie mengantar nikolas ke rumah sakit mereka juga ingin ikut bersama nikolas untuk melihat kondisi sopir itu, tapi nikolas tak setuju dia malah menyuruh mereka untuk pulang, juwita lia juga yang sadar kalau deybie baru  tiba dari luar negeri akhirnya tak memaksa nikolas, dengan enggan mereka meninggalkan nikolas dirumah sakit dengan janji agar nikolas selalu memberikan kabar kepada mereka.

Sehari setelah kecelakaan itu nikolas sibuk dengan pekerjaan dan investigasi dari kepolisian. setelah di periksa dan diselidiki oleh polisi ternyata tabrakan itu bukan disengaja, itu hanya kejadian akibat kecerobohan sopir konteiner itu, ternyata saat mengendarai truk itu dia sedang mabuk, bukan mabuk minuman tapi mabuk obat terlarang, jadinya sopir itu mendapat hukuman yang lumayan berat. Polisi juga jadi menyelidiki siapa dalang dibalik kasus itu, sopir yang mabuk karena obat terlarang akan sangat bahaya bagi pengendara lainnya.

Dan malam itu nikolas membuat janji makan malam berdua dengan juwita lia, hubungan mereka tak lagi disembunyikan, nikolas maupun juwita lia tak lagi keberatan untuk tampil berdua didepan umum, tak ada gunanya disembunyikan seakan seluruh dunia telah tahu dengan hubungan mereka, video rekaman saat kecelakan itu laris manis ditonton oleh semua orang.

Malam itu ternyata nikolas tak mau berlama-lama lagi dia ingin melamar juwita lia. Dia telah memesan sebuah restoran dan meminta mereka untuk mendekorasi ruangannya se romantis mungkin, juwita lia yang melihat restoran dengan dekorasi seperti itu jadi terharu.

"niko.. kenapa kita harus makan direstoran yang seperti ini, kau yang menyuruh mereka ya?" tanya juwita lia, dia menatap nikolas,

"iya karna aku ingin melamarmu.. julia maukah kau menikah denganku?" tanya nikolas, dia dengan sambil memberikan cincin dan berbungkuk melamar juwita lia.

"nggak luucu niko, kenapa kau melamarku seperti ini, ini memalukan tahu. Ayo bangun aku nggak suka seperti ini" kata juwita lia dan menarik nikolas untuk berdiri, tapi nikolas hanya menggelengkan kepalanya.

"nggak aku nggak akan bangun sebelum kau menjawab iya"

"iya, aku mau menikah denganmu.." kata juwita lia tanpa ragu dengan senyum bahagia diwajahnya. Dan dengan segera nikolas berdiri dan memeluk juwita lia dan mebawanya berputar, tawa bahagia menghiasai wajah dua insan itu.

"kau tahu niko, kalau kau tak melamarku sekarang mungkin aku yang akan memaksamu untuk menikahiku, aku akan meminta ayahku untuk balik mengancammu agar menikahiku" kata juwita lia setelah mereka telah memulai menyantap makan malam mereka.

"maksudnya aku pernah mengancam ayahmu? Kapan?" tanya nikolas sedikit bingung

"bukankah kau pernah kekantor ayahku beberapa bulan yang lalu?"

"waktu itu aku menemui ayahmu untuk meminta ijin dan restu kenapa jadi mengancam? Ayahmu mengatakan kalau aku mengancamnya?"

"ah tidak, bukan, aku hanya mendengar cerita dari sekretarisnya dan membuat kesimpulan sendiri. Maaf ya"  

"bukan masalah lia sayang.. tapi sebentar, katamu tadi kau akan memaksaku untuk menikahimu?"

"iya. kenapa?! Soalnya aku ingin mengikatmu dalam perkawinan biar kau tak bisa lari lagi dariku. Kau telah meniduriku jadi kau harus bertanggung jawab." Kata juwita lia ketus, dia sebenarnya sedikit malu. Nikolas yang mendengar itu jadi tertawa.

"karena aku sudah melamarmu, apa malam ini kita boleh.. ti"

"nggak boleh, kita belum menikah!!" potong juwita lia, dari cara nikolas menatapnya dia tahu niat nikolas, tapi wajahnya langsung memerah, dan lagi-lagi nikolas tertawa bahagia.

"aku mencintaimu niko"

"aku juga lia sayang.."

Selesai.

Epilog

"lia apa maksudmu, kau tahu aku belum bisa memaafkan ayahku kenapa kau mengundangnya kesini?" nikolas sangat kesal dengan kehadiran ayahnya yang sedang bermain dengan bayi kecil mereka.

"bagaimanapun dia adalah kakeknya jadi tolong ya tuan jangan menghalangi putraku untuk menemui kakeknya. Dari yang ku lihat kakeknya sepertinya sangat menyayangi cucunya" kata juwita lia dan dia tersenyum manis pada suaminya.

"ah lia kenapa sih kau terus aja seperti ini"

"kenapa.. kau ingin meninggalkanku? silahkan pergi saja"

"itu nggak mungkin lia, bagaimana bisa aku meninggalkan istri dan anakku" kata nikolas dengan pasrah dan dia langsung memeluk istrinya dari belakang.

"karna anak kita sedang ada yang menjaga, bagaimana kalau kita bikin anak lagi?" bisik nikolas, dan mulai menciumi leher istrinya.

Terima kasih untuk semua dukungannya. semoga suka dengan cerita saya 🙏🙏