Sherly sangat mencemaskan menantunya, ia bergegas menuju kamar anak lelakinya yang sudah pasti ada keberadaan menantunya di sana.
Sherly membuka pintu kamarnya dan melihat menantunya yang terlihat sangat pucat sekali.
Sherly menatap sedih ke arah Angel. Ia benar-benar merasa tidak tega melihat menantunya sakit seperti ini. Sherly mendekati Angel lalu memegang kening Angel.
"Panas sekali," gumam Sherly.
Sherly melihat Alex yang baru masuk ke dalam kamarnya. Ia menatap tajam ke arah anak lelakinya.
"Pasti gara-gara kamu Angel jadi sakit!" ucap Sherly.
"Mama bicara apa sih? Siapa juga yang mau buat Angel sakit?" jawab Alex.
"Kamu tuh ya, kalau dikasih tahu selalu saja ngejawab terus," ucap Sherly.
"Papa," adu Alex.
"Sudah jangan berkelahi. Kalian ribut-ribut di luar saja, kasihan Angel sedang sakit. Dia butuh istirahat," ucap Mahendra.
Sherly langsung diam membisu. Ia tidak bisa berkata apa-apa lagi jika suaminya sudah bersuara.