Alex mengeratkan genggaman tangannya dan ia tidak ingin melihat wajah pria yang sudah berhasil menyakiti istrinya.
"Lex, kita pergi saja sebelum dia melihatnya."
"Tidak perlu menghindarinya. Kita ke sana saja, jika dia melihatnya maka kita harus menghadapinya. Jangan takut ada aku di sini."
Angel mengangguk. Ia mendengarkan ucapan suaminya untuk pergi ke tempat lain. Alex sangat malas berhadapan sama laki-laki yang memiliki wajah batu seperti Leo. Sudah pernah di penjara saja tidak pernah ada kapoknya orang itu.
Alex menutupi tubuh istrinya saat Leo melewati toko yang sedang Alex dan Angel kunjungi. Kini mereka berdua bisa bernafas dengan lega saat melihat kepergian Leo.
Alex masih mengunci tubuh istrinya dan Angel bisa merasakan detak jantung suaminya yang berpacu dengan cepat. Angel tertawa pelan lalu ia menutup mulutnya.
"Kenapa malah tertawa?"
"Tidak apa-apa, memangnya tidak boleh aku tertawa?"
"Boleh kok. Kenapa tidak boleh?"
