"Ada apa ini Rak?" John sedang menyesap kopi di halaman belakang rumah terkejut melihat Salimar menangis tersedu disamping Raka.
"Bukannya papah kemarin minta Raka, untuk mengusut kasur penculikan pada Bela ke polisi."
"Ya terus kenapa mamah kok tiba-tiba menangis?" John menata posisi duduknya.
Waktu istirahatnya di rumah harus terganggu sebentar melihat istrinya yang tiba-tiba menunjukkan wajah sembabnya sambil ditemani Raka dengan muka ditekuknya. Bukankah selama ini istrinya sudah tidak pernah menagis lagi karena tidak ada permasalahan lagi di keluarga mereka. Dan John merasa tidak pernah menyakiti hati istrinya lagi. Lantas apa yang terjadi pada istrinya itu hingga menangis.
Raka hanya bisa berdiri sambil memandang langit cerah di atasnya. Namun tidak secerah hatinya saat ini. Dimana sekarang dia sedang kecewa dan marah pada mamahnya. Bagaimana bisa seorang ibu mertua hendak mencelakai menantunya sendiri. Apalagi pada menantunya itu sedang mengandung cucunya.