"Bel?" Raka terbangun tidak mendapati istrinya disamping ranjang.
Dengan muka bantal habis bangun tidur, Raka bangun dari ranjang mencari Bela. Rasanya aneh bila bangun tidur pagi hari tidak mendapati istri disampingnya. Apalagi setelah kejadian penculikan kemarin membuatnya tidak bisa jauh dari Bela. Pengennya lihat Bela terus disampingnya.
Raka mengambil kaosnya yang tergeletak di lantai. Setelah itu dia berjalan keluar kamar untuk mencari istrinya.
Baru keluar dari kamar, hidung tajamnya itu sudah mengendus bau sedap yang sangat ia kenali. Bau apalagi kalau bukan bau dari dapur. Memang Bela kalau setiap pagi sebelum dirinya bangun, sudah memasak di dapur.
"Hmmm. Enak." Bela mencoba rasa dari tumis kangkungnya.
Greppp
"Eh."pekik Bela ketika merasakan sesuatu melingkar dan mengerat di pinggangnya.
Bela menunduk kebawah dan mendapati sebuah tangan disana. Dia sudah menduga itu siapa.
"Mas Raka?" Bela menoleh dan melihat wajah Raka sedang bertumpu di pundak polosnya.