Mobil Dion yang membawa ketiga laki-laki itu sudah sampai di tempat tujuan. Mereka langsung buru-buru turun dari mobil untuk menggrebek lokasi persembunyian dari penculik Bela.
"Ini rumahnya?" tanya Raka sambil mengamati sebuah rumah kecil yang berukuran kecil tapi nampak bersih.
"Iya kalau berdasarkan pelacakanku." Dion mencocokkan apa yang ada di handponnya dengan tempat tujuan mereka.
"Udah jangan bengong aja. Kita masuk." seru Abraham membuat kedua laki-laki di depannya tersadar.
"Ayo." Raka melangkah terlebih dulu dan membuka gerbang terbuat dari besi.
Dion dan Abraham berjalan di belakang Raka. Dengan langkah tidak sabaran, Raka menerobos pekarangan rumah itu. Dilihatnya rumah itu nampak sepi tidak berpenghuni. Raka tidak peduli, dirinya bahkan langsung membuka pintu rumah itu.
"Bro, ketok-ketok dulu." Dion menarik bahu Raka hingga mundur kebelakang.
"Ini masalah nyawa bro. Gue nggak bisa ngulur waktu lagi." protes Raka.