"Maafin mas Bel, sudah bohong." Raka memohon sambil memeluk tubuh Bela.
Bela terdiam karena kaget akan pengakuan Raka barusan. Tidak menyangka dan ingin marah bercampur jadi satu. Dirinya tidak menyangka kalau suaminya itu tega meninggalkannya seorang diri di rumah tanpa izin segala. Untung dia tadi malam bisa tidur.
"Jangan marah Bel. Mas terpaksa harus kesana karena Dion tidak bisa gantiin mas. Kebetulan tadi malam ada urusan bentar di café." Raka memelas berharap Bela memaafkannya.
Raka dan Bela berjanji satu sama lain untuk jujur. Apapun masalah yang terjadi pada mereka, harus saling terbuka. Kalaupun ada kesalahan yang sudah dilakukan maka harus mau mempertanggung jawabkannya.
"Kita kan udah janji harus jujur, mas udah jujur. Tapi kamu jangan marah ya." Raka memelas.
"Bahkan mas juga berani berbohong, kan?" Raka kicep dengan sekali perkataan Bela.
"Ya mas akui salah. Maafin ya."