Raka turun dari Rajang dengan susah payah. Pasalnya bela sedri tadi tidurnya terus memeluknya tanpa melepassedikitpun. Alaupun begitu dia tetap merasa senang.
"Sakit juga.'Raka meregangkan lengannya yang tadi digunakan sebagai bantalan Bela.
"Tapi nggak papa yang penting udah dapat lebih tadi. Itung-itung sebagai bayaran udah menguras emosi tadi, marah-marah nggak jelas apa lagi sama istri yang hamil."seringai Raka yang puas mengingat pelayanan sempurna Bela di kamar mandi tadi.
Ting tong
Raka terkejut kala bel rumahnya berbunyi. Reflek dia menoleh kesamping melihat Bela yang masih tertidur pulas. Dia tidak mau tidur istrinya terganggu mengingat istrinya sekarang terlihat kelelalahan sekali.
Dengan langkah tenang namun sedikit cepat terus ia lakukan agar tidak menimbulkan suara yang bisa membangunkan tidur istrinya itu. Dia bergegas keluar untuk menyambar pintu rumahnya. Dia tidak mau tamunya itu membangunkan istirinya.