"Huammm." Bela menggeliat dari tidurnya.
Kedua matanya sudah mulai terganggu dengan pancaran sinar yang mulai memasuki kamarnya. Pantas saja dia terganggu, mengingat dia kini tidur di sofa.
Dia menatap sekeliling dan sudah terlihat pagi. Dia merasakan sebuah sandaran di kepala bagian samping ada sesuatu yang sedikit keras.
"Mas Raka?" Bela menjauhkan kepalanya dari dada bidang suaminya.
Flashback
"Udah habis. Tidur gih."Bela mengerjap bingung. Kalau disuruh tidur, kenapa kedua tangan Raka malah memeluk pinggangnya dengen erat.
"Tidur disini aja." titah Raka tanpa melepas pelukannya.
Bela menggeleng tidak mau. Seketika kedua mata Raka sedikit membelalak.
"Sebagai tanda terima kasih, Mas udah masakain nasi goreng. Sampai mas rela-relain ngesampingin kerjaan." ucap Raka kemudian membuat Bela menunduk.
"Udah kamu tidur." Raka menyenderkan punggung ke sofa sambil menarik kepala Bela agar terbenam di dadanya.
