Bela membantu Raka berbaring di sofa. Dia tidak bisa membantu Raka ke kamar untuk istirahat disana. Makanya dia rebahkan tubuh suaminya di sofa yang jaraknya sangat dekat sekali dengannya.
"Kenapa mas mabuk-mabukan seperti ini." Bela memungut satu persatu botol minuman yang tergeletak di lantai.
Setelah membersihkan botol-botol di lantai, kini Bela mengambil air untuk membersihkan wajah Raka. Dia tidak tega melihat wajah suaminya yang begitu memprihatinkan seperti tidak terawat. Meskipun begitu, wajah tampannya masih tetap terlihat disana. Hanya saja bagi yang memandangnya pasti akan kasihan.
Pelan-pelan, tangan mungil dan lentik Bela membasuh wajah tampan suaminya. Air mata tidak henti-hentinya menetes. Satu sisi dia kasihan satu sisi dia juga masih marah pada suaminya. Kalau jaraknya dengan Raka begitu dekat seperti ini, hatinya malah semakin sakit.