"Apa maumu?" Raka menatap Dona tanpa melepas genggaman tangan Bela yang menyatu dengan tangannya dibawah meja.
"Kenapa kamu seserius ini sih Raka? Aku datang kesini baik-baik lho." Dona terlihat sedang mencairkan suasana tegang disana.
Diam-diam dalam hati Dona menyeringai puas melihat Bela dan Raka mulai terganggu akan kehadirannya Ya memang itu bagian dari rencananya tadi. Bela memang tidak pandai dalam berbohong. Kentara dari raut wajah Bela yang nampak gusar ketika berhadapan dengan Dona.
Ya Bela, sekarang tengah menahan rasa was-was atas apa yang akan dilakukan oleh Dona pada suaminya. Dia tidak mau suaminya diganggu wanita itu.
"Kalau begitu, cepatlah berbicara. Aku sama Bela mau pulang." Raka menoleh menatap Bela disampingnya tanpa jarak sedikitpun.
"Pulang? Makanan kamu aja belum habis. Lihat itu." Dona menunjuk beberapa makanan didepannya yang masih banyak.
"Bela udah kenyang."
