"Kita makan dulu ya." Raka mengusap pucuk kepala Bela yang masih menyender di jok mobil dan terlihat lelah.
Setelah menunggu cukup lama, akhirnya mobil bisa keluar dari jebakan macet. Raka bisa bernafas lega sekarang. Sudah cukup 15 menit dirinya dan Bela terjebak di tengah jalan.
"Syukurlah." Raka menarik nafas lega.
"Mas lapar?"
"Kamu?" Raka malah balik nanya sambil membelokkan setir mobilnya kearah restaurant di pinggir jalan yang mereka lewati.
"Aku nggak lapar mas."
"Temenin mas makan ya. Bentar aja." Raka sudah menghentikan mobilnya di parkiran restaurant. Bela tidak bisa menolak sekarang karena mereka sudah berada di restaurant. ditambah lagi suaminya itu memang terlihat sudah kelaparan setelah terjebak kemacetan cukup lama.
Raka turun dari mobil duluan untuk membantu Bela turun dari mobil. Mengingat perut Bela yang buncit itu tentu menyulitkan gerak istrinya. Bela menerima uluran tangan suaminya yang pasti jelas membantunya.