"Eungghhh."Bela mengerjapkan kedua matanya.
Sudah menjadi rutinitas Bela, setiap pagi sebelum matahari beranjak memancarkan sinarnya menembus dari segala arah kamar, Bela sudah bangun duluan. Dimana dia sudah terbiasa untuk bangun pagi guna memasak di dapur. Dia sudah menjadi istri dan harus melayani suaminya terutama menyiapkan sarapan.
"Eh." Bela merasakan dirinya dihimpit dengan tangan besar menindih tubuh sampingnya.
"Mas Raka?" Bela mendongakkan kepala dan mendapati wajah damai Raka yang masih terpejam.
"Ini ?" Bela mengedarkan pandangannya kearah sekelilingnya.
Bela lupa kalau semalam dirinya menginap di rumah mertuanya. Bahkan dia lupa kalau tadi malam dirinya tidur di pangkuan Raka saat berduaan di balkon bersama Raka. Masih dengan nyamannya yang belum terkumpul sempurna, Bela berusaha mengingat apa yang terjadi padanya.
"Tadi malam, aku …," Bela mengatupkan kedua mulutnya kaget karena baru ingat dengan yang telah terjadi tadi malam.