"Lho yah, mau pulang?" Raka menutup pintu ruangan kerjanya dan mendapati ayahnya berjalan keluar hendak pulang dengan menenteng tas kecil warna hitam.
"Iya. Kamu juga mau pulang ini?" Raka mengangguk sambil mengunci ruangan kerjanya.
"Ya udah ayo kita bareng." John menunggu Raka menyamai langkahnya.
Kini mereka berdua berjalan beriringan menuju lantai bawah. Jarang-jarang mereka bisa pulang bareng kayak begini. Mereka berdua seperti adik kakak dimana tinggi mereka yang sama ditambah lagi postur tubuh dan gaya John yang masih seperti anak muda membuatnya pas dianggap sebagai saudara Raka.
"Yah, mamah gimana kabarnya?" tanya Raka membuat suasana lebih hidup. Karena dia dan ayahnya sadar kalau keduanya itu tipycal pendiam alias irit bicara.
"Mamah kamu, baik. Kalau kangen, mainlah ke rumah." John menoleh kearah Raka.
"Sama Bela juga." imbuh John.
"Ya nanti kalau ada waktu kita main yah."
"Gimana keadan Bela dan cucu ayah?"