Disisi lain terdapat orang yang sedang menelan kenyataan pahit dimana orang yang sedari tadi ditunggu tidak datang juga. Dialah Dona yang sudah berjam-jam duduk di café milik Raka hanya untuk menunggu kedatangan Raka. Dia datang untuk memberi kejutan sekaligus bertemu sapa setelah lama tidak bertemu Raka semenjak kejadian manis kemarin di salah satu ruangan café itu.
"Awas aja."geram Dona sambil mengepalkan tangannya memendam perasaan kesal.
"Udahlah Don, masih banyak cowok yang lebih baik daripada Raka. Kamu tuh cantik, pintar, mandiri, dan baik lagi. Percaya deh sama aku, kamu bisa dapat laki-laki yang lebih lebih daripada tuh cowok."Intan menggenggam tangan Dona untuk menurunkan emosi sahabatnya itu.
"Nggak. Aku akan tetap nunggu dia."kekeuh Dona sambil mengeratkan giginya.