Sekembalinya Dion dan Abraham, Raka langsung menutup semua akses pintu rumahnya. Dia merelakan kepergian kedua sahabatnya itu yang masih dalam mode marah sekali. Mungkin kedua sahabatnya itu butuh waktu untuk bisa memaafkan kelakuannya.
Ceklek
Raka masuk kedalam kamar untuk menemui Bela dan istirahat disana. Terlihati jam tangan menunjukkan pukul 10 malam, dia kira Bela sudah tertidur ternyata malah belum.
"Udah selesai kak?"Bela menghampiri pintu dan menyambut Raka yang baru masuk ke dalam kamar.
"Udah. Ngapain belum tidur?"Raka menutup pintu dan menguncinya.
"Hmm. Nunggu kak Raka…."Bela terkejut kala Raka langsung menghambur kedalam pelukannya.
Bela terdiam dalam pelukan Raka. Jujur dia sungguh merindukan posisi seperti ini. Apalagi tadi dia habis bertengkar dengan Raka. Lebih tepatnya Raka yang memarahinya habis-habisan gara-gara salah paham. Kalau sudah begini jelas hatinya mulai menghangat dengan sentuhan dari Raka itu.