"Keluar Don."
"Nggak mau Raka. Aku mau…"dengan tidak merasa bersalah sedikitpun, Dona masih bergelayut manja dilengan Raka.
"Aku obatin lukanya ya…"
"Gue bilang keluar Don."tekan Raka dengan suara lebih tinggi.
Dona tidak ada pilihan lagi selain keluar. Meninggalkan Raka seorang diri didalam ruangan sepi itu. Raka benar-benar ingin sendiri sekarang. Melihat kemurkaan Raka barusan membuat nyalinya menyiut.
Sesekali dia meringis menahan rasa sakit di wajahnya mengingat Dion tadi memukulinya secara brutal. Dia sendiri baru tahu kalau Dion sebegitu mengerikan kalau marah.
"Untung tadi ada Abraham datang. Awww."Raka memegang sudut bibirnya yang membiru dan sedikit berdarah akibat pukulan Dion yang terlalu keras tadi.