Bela duduk diam diri di rumah. Ingatannya tidak bisa lepas dari adegan panas tadi malam dan tadi pagi. Sungguh itu memuatnya senyum-senyum sendiri karena menahan malu. Dia merasa akhir-akhir ini jadi terpancing nafsu Raka. Dan lebih parahnya dia bisa mengimbangi permainan Raka, padahal dulu dia tidak pernah seperti itu.
Padahal itu bukan dirinya melakukan itu. Tapi tidak apa, itu wajar karena mereka adalah suami istri jadi melakukan itu tidak akan membuat masalah. Lagian sebagai istri dia juga harus memuaskan Raka. Meski dirinya masih malu dan belum terbiasa untuk melakukannya.
"Aku jadi ketawa-ketawa nggak jelas begini."Bela menutup mukanya dengan bantal sofa.
Dret dret
"Di rumah aja. Jangan keluar rumah. Hari ini aku pulang lebih awal."Bela melihat ada pesan masuk dari Raka.
"Ya kak."balas Bela.
Tok tok