"Maaf ya kak, jadi buang-buang waktu nya kakak tadi."Bela mengekori langkah kaki Raka memasuki rumah setelah tadi sia-sia pergi cukup jauh naun sia-sia karena pasar malamnya belum buka.
"Lain kali jangan langsung percaya."Raka membalikkan badannya menatap Bela.
"Ya maaf kak. Janji. Maaf ya?"
"Ingat ada syaratnya kan tadi?"Raka membalikkan badannya menatap Bela menaik turunkan alisnya.
"Hmm. Maksudnya jatah itu gimana sih kak? Aku tadi asal mau aja lho."Bela menuntu penjelasan masalah di mobil tadi.
"Nanti aku kasih tahu. Mending kita ke kamar dulu bersihin badan."Raka memutar bola matanya malas terlalu capek kalau bicara panjang lebar. Bel nurut membuat Raka menyeringai puas.
Bela benar-benar tidak paham maksud Raka barusan. Dia nurut saja yang penting dirinya tidak mau membuat Raka marah. Sudah ukup tadi dia membuat kecewa dan kesal Raka, untung suaminya tidak marah karena dirinya sudah mengganggu waktu istirahat suaminya.