Semenjak pertemuan Bela dan Dona kemarin, Raka selalu dihantui perasaan was-was pada hidup anak dan istrinya. Dia yang sebagai kepala keluarga dan sekaligus pihak yang merasa salah tentu harus mengambil solusi agar bisa menghindarkan Dona dari keluarga kecilnya. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Melihat perlakuan Dona dari pengakuan sahabatnya membuat Raka berspekulasi bahwa Dona bssa berbuat lebih kasar dan membahayakan lagi pada Bela dan anaknya. Itu tentu tidak bisa dibiarkan begitu saja. Karena bisa membuat posisi Bela dan anaknya terancam. Biargimanapun juga emosi Dona masih belum stabil mengingat Dona masih kecewa padanya dan tidak terima akan keputusannya kemarin.
"Kak, kok nggak dimakan."ucap Bela sambil menatap Raka yang sedang melamun sambil menatap Raka yang tengah menatap kosong makanannya.
"Eh ya."jawab Raka langsung menyantap sarapannya sebelum berangkat kerja.