Cahaya matahari mulai masuk ke kamar. Membuat dua insan manusia yang masih terlelap tidur karena kehabisan tenaga gara-gara permainan panas tadi malam, menjadi terganggu.
Ditambah lagi bunyi handpone kini juga memenuhi ruangan putih kamar itu. Raka terpaksa bangun untuk melihat apa yang sedang terjadi. Dengan nyawa yang belum terkumpul semua, Raka berusaha mencari sumber suara itu. Ternyata ponselnya ada di lantai bawah samping kasurnya. Untung tidak pecah hanya saja anti goresnya retak sedikit. Itu karena dilemparnya tadi malam.
"Ayah."Raka membaca nama yang tertera di ponselnya itu. Raka mengambil dengan posisi tengkuran di kasur dan menghadap ke bawah untuk mengambil ponselnya.
"Halo yah?"Raka mengangkat telepon dari ayahnya sambil menyandarkan punggungnya ke kepala kasur. Dia menjawab dengan suara lirih agar tidak mengganggu tidur Bela yang masih pulas disampingnya.
"Halo nak, kapan kamu pulang?"
"Nanti yah."