Seharian ini Raka terus berada disamping Bela. Mata Bela yang terus terpejam sedari tadi, tidak membuat Raka capek untuk menemani wanita itu.
Terlihat Raka sibuk mengompres dahi Bela. Dimana suhu tubuh Bela masih cukup tinggi setelah tadi pagi muntah. Ini kali kedua Raka merawat Bela yang sakit.
Melihat Bela yang sakit seperti itu, ingatan Raka kembali berputar pada posisi Bela yang pernah tersiksa ketika tinggal dirumah lamanya itu. Rasa penyesalan dan kasihan menguasai hatinya sekarang ini.
"Elo jangan sakit seperti gini. Gue jadi merasa samakin bersalah, gue merasa nggak becus jadi suami elo. Elo lihat kan, gue sekarang tengah berusaha buat tanggung jawab sama elo."gumam Raka dalam hati sambil duduk di tepi ranjang menatap Bela yang masih memejamkan matanya.