"Gimana tadi, Dona ke kantormu kan?"Salimar menelepon Raka yang sedang pulang kerja.
"Kenapa mamah ngasih tahu alamat kerja aku ke dia ,mah?"tanya Raka sambil memasang seat belt di tubuhnya.
"Kok kenapa sih. Kamu senang kan kalau dia perhatian lagi sama kamu?"
"Mah, udah mah. Aku sekarang pengen fokus sama rumah tanggaku."Raka protes sambil menyetir mobilnya menuju pulang.
"Udahlah kamu itu segera selesaiin rumah tangga kamu sama Bela. Lagian kamu nggak cinta kan sama dia."
"Mah, ingat pernikahan itu sakral dan nggak boleh dianggap main-main."protes Raka.
"Jangan bilang kamu udah cinta sama Bela, Raka? Ingat dia itu nggak sebanding sama keluarga kita. Lagian kalian menikah itu hanya terpaksa demi menutupi aib aja."
"Sekarang udah beda mah. Raka belajar jadi orang dewasa sekarang. Raka menyesal sama ucapan Raka dulu. Memang Raka akui kalau belum cinta sama Bela. Tapi hati tidak ada yang tahu nantinya. Tapi untuk sekarang, Raka ingin fokus sama rumah tangga Raka."tegas Raka.