Tidak terasa sudah beberapa hari ini Raka mengurung diri di dalam kamar saja. Dirinya yang masih belum menerima kenyataan kalau ayahnya berselingkuh, membuatnya untuk berdiam diri didalam kamar saja sembari menenangkan pikirannya.
Disaat dirinya di dalam kamar, beberapa kali ayahnya datang mengetuk pintu tapi tidak pernah ia respon. Rasa kecewa dan emosinya yang sudah membulat membuatnya tidak ingin bertemu apalagi sampai bicara dengan ayahnya.
Tok tok
"Den, ini sarapannya den. Udah dari kemarin aden belum makan. Nanti sakit lho den."Raka mendengar suara bi Asih di luar kamarnya.
Ceklek
Raka membukakan pintu untuk Bi Asih. Semarah-marahnya dia tidak bisa melibatkan Bi Asih dalam masalahnya juga karena Bi Asih tidak bersalah.
"Aden lemes banget. Ayo den dimakan makanannya."Bi Asih memperhatikan Raka dari dekat yang terlihat pucat dan lemas.
"Aku nggak nafsu makan bi."ucap Raka sambil berjalan masuk lagi ke dalam kamarnya.