Cepat sekali....
Hari sudah mulai sore.
Siswa siswi sekolah ini sudah beranjak pulang.
Sedangkan aku masih berada di ruang audiovisual untuk remedial.
Tadi siang, Toni sensei berkata bahwa saat aku remedial, aku hanya sendiri dengan Toni sensei.
Ternyata.
Tidak kusangka.
Orang yang terlihat seperti otaku tadi pagi itu sekolah disini dan mengikuti remedial bersama ku.
Orang aneh mirip otaku yang memakai kacamata dan culun. Tadi pagi saat aku berangkat ke sekolah, dia seperti bersemangat saat melihatku berteriak teriak di publik.
Kalau dibilang orang aneh, aku juga aneh sih.
Berteriak teriak di publik itu sudah dibilang tindakan aneh.
Ya daripada mikirin itu....
REMEDIAL INI SUSAH BET! TOLOOONG!
Aku sama sekali belum belajar.
Sejak dari test beberapa hari yang lalu, beberapa kejadian terjadi. Dan sangat tidak mungkin belajar dalam keadaan seperti itu.
Masa saat fujita kecelakaan, aku membuka tas dan membaca buku pelajaran. Kan ga lucu.
[.....]
Sementara itu, di dalam hatinya orang itu (orang yang ikut remedial bareng kanata).
Hmmm... jadi itu namanya kanata katou. Belakangan ini dia cukup terkenal.
Barusan pagi juga dia berteriak teriak salah satu epic scene di game kesukaan aku.
Jangan jangan dia otaku seperti ku juga? Aku harus berurusan dengannya!
Ngomong ngomong dia terlihat kesusahan dalam remedial ini.
Aku harus cari kesempatan untuk melihat lembar soalnnya!
Toni sensei terlihat ngantuk saat ini. Saat dia kebablasan tidur, aku akan memanfaatkan waktu itu dengan sangat baik!
Tidur lah! Wahai Horny sensei!!!
Oh, dia beneran tidur....
Ok sekarang, saatnya kita lihat lembar soal nya kanata katou.
Eh bentar bentar.
Kita seharusnya tentuin dulu soal yang mau dilihatnya.
Aku akan memilih soal nomor 3.
Eng...soalnya....
'Siapakah pencipta lampu pertama di dunia?'
Dan jawaban kanata adalah...
APA APAAN ITU NJIR!!!
JAMES BALD SIAPA WOY!
NAPE BOTAK WOY!
Thomas Alva edision jauh beda ama james. Napa tiba tiba james? Botak pulak.
Bentar bentar... pasti aku cuma salah liat. Ya pasti itu cuma salah liat. Kacamataku pasti sedikit berembun. Aku harus mengelapnya!
Ok, coba kita liat soal yang lain. Pasti nomor yang lainnya benar.
Coba kita lihat nomor 5.
'Siapakah penemu katrol pertama di dunia.'
Jawaban yang benar itu Archimedes. Dan jawaban dia....
ARCIBADASS APAAN WOY!
Ampun dah.
Reputasi ku ke dia benar benar memburuk.
Aku tau!
Pasti!
DIA BENER BENER BODOH AKUT!
"oi Eiji, kamu nyontek katou?"
SIAL! KETAWAN!
"eng...itu...tulisan kanata bagus, jadi aku terharu dengan tulisannya dan tidak dapat berhenti melihat kertasnya."
"Kamu duduk di depan. Bapak akan beri kertas soal yang baru."
Sial....kenapa malah jadi gini?
[.....]
Soal ini benar benar susah.
Tapi rasanya ada yang aneh.
Langsung kutanya saja lah.
"sensei."
"ada apa katou?"
"bukannya seharusnya sekarang remedial tentang sejarah? Kok malah sains?"
"ya, sekarang pelajaran sejarah sains."
"lah bukannya sejarah jepang?"
"KKM sejarah jepang itu 60. Dan nilai mu 60. jadi kamu ga remedial. Kalau mau test ulang juga boleh."
"ah, tidak usah."
SYUKURLAH!
Eh syukurlah palamu! Sains malah lebih susah daripada sejarah jepang.
Tapi....dari tadi orang itu melihat aku terus.
Aku ngerasa ga enak.
Aku tidak akan berurusan dengannya!
[...]
Beberapa jam berlalu.
Pelajaran yang harus ku remidial ada 3 pelajaran. Dan semuanya sudah ku selesai kan.
Sekarang jam menunjukkan pukul 17.00.
Hari sudah mulai gelap.
"Ahh akhirnya selesai juga."
"lumayan juga lu kanata."
"ah, tidak juga. Aku juga ada yang ngasal dikit."
Di dalam hati eiji, dia berkata:
"Dikit palalu! James bald siapa itu woy!"
"hmm? Kamu kenapa?" ucapku keheranan.
Dia terlihat seperti sedang terpaksa tersenyum.
"ah, tidak apa apa. Hehe."
Toni sensei terlihat sedang merapihkan kertas kertas soal dan berkata ke kita:
"kalian berdua. Pulanglah, sebelum orang tua kalian mencari kalian."
Aku langsung memasukan barang barrang ku yang di meja ke tas ku. Dan membersihkan sedikit meja nya karena bekas ku menghapus.
Tapi saat aku melakukannya, orang itu tetap saja menatap ku. Dia bener bener menyeramkan.
Otaku menyeramkan!
"Oi kanata." orang itu tiba tiba memanggilku.
Aku langsung tersentak saat mendengarnya.
"Y- Ya?"
Aku menjawabnya dengan penuh keringat.
Aku berfikir kalau dia memanggilku untuk berntanding dengan ku.
Ya, aku juga tidak tau apa yang akan di tandingkan.
"Ikut lah aku ke atap sekolah."
Toni sensei yang masih disitu tersenyum.
"Wah, jadi kalian mau nginep disini. Silahkan saja. Tidak ada yang akan membawakan mu makanan loh. Kecuali kalau bekal kalian masih ada."
Orang itu langsung kaget.
Mungkin orang itu tidak sadar bahwa Toni sensei masih berada di audio visual bersama kita.
"Cepatlah pulang, atau sensei kunci ruangan ini." ucap Toni sensei.
Aku dan orang itu pun langsung bergegas keluar dari ruangan audiovisual dan berjalan keluar sekolah bersama ku.
Tapi aku dan dia sama sekali tidak mengatakan 1 hal pun.
Suasana ini sangat canggung.
Berjalan bersama orang yang tidak dikenal sangat membuatku canggung.
Saat sudah berada di luar sekolah, orang itu tiba tiba memanggilku:
"oi kanata."
Aku sedikit tersentak.
"ya ada apa?"
Anehnya dia bisa tau namaku.
"Bentar bentar, gimana kamu bisa tau namaku?"
"Tadi toni sensei kan memanggilmu. Yaudah aku ikutin saja, eh ternyata bener."
Ternyata cuma main tebak tebakan.
Tapi dia jago mengingat juga ya. Aku malah paling susah mengingat. Biasanya pelajaran kaya sejarah gitu aku susah sekali mengingat. Ya aku sedikit buruk dalam mengingat sih.
"kanata, kamu telat juga ya tadi pagi?"
Eh, dia bisa tau.
Jangan jangan benar kata ku. Dia orang yang kagum saat tadi pagi.
Ah itu sedikit tidak mungkin sih. Orang orang di dunai ini banyak sekali. Dan hampir tidak mungkin orang tidak mempunyai kembaran.
"Ya tadi pagi aku telat."
"Tapi kok aku gak liat kamu di ruang bk?"
"Bisa dibilang aku sedikit telat. Jadi hukuman ku juga ringan."
"enak ya."
Mmm... sudah gitu doang?
"eng...yang mau kamu tanyakan cuma segitu?"
"belum. Sebenarnya masih ada sesuatu yang sangat penting bagi ku untuk ditanyakan padam--"
"Udah langsung aja jawab."
Aku menyela omongannya karena aku sedikit tidak suka dengan basa basi.
"ehem... langsung aja ke intinya."
"Bilang nya dari tadi woy!"
Dia mulai memasang wajah yang serius.
Suasana menjadi sedikit dingin.
Apakah benar, itu sangat penting bagi dia.
kalau aku tidak bisa menjawabnya mungkin dia akan sedih. Aku akan mempersiapkan jawaban yang tepat!
"kanata...jangan jangan....kamu......"